Salah Tangkap, Oknum Anggota  Polres Kabupaten Mimika Polda  Papua Menganiaya Ayub Hutagaol Karyawan Penjual Tuak  

oleh manager
1529 tampilan
Bagikan berita ini

 

Mimika.Jenderalnwes.com –  Peryataan  Kapolri Jenderal Idham Aziz sangat jelas sekali seperti di beritakan di beberapa – media- media oline bahwa  polisi tidak boleh berubah  menjadi moster saat menghadapi masyarakat.

Namun Peryataan tersebut hanyalah sebuah isapan jempol  atau retorika belaka dari seorang pemimpin tertinggi di institusi Polri yaitu kepala Kepolisian Republik Indonesia.

Pasalnya anggota Polri yang bertugas di daerah – daerah di Indonesia   tidak mendegarkan  himbaun dari kapolri itu sendiri alias latihan lain main lain.

Oknum- oknum anggota polisi  dalam menghadapi masyarakat masih memakai pendekatan – pendekatan kekerasan. Hal ini sangatlah bertentangan dengan peryataan  Kapolri itu sendiri,

Seperti baru – baru ini terjadi kekerasan  fisik yang di lakukan oleh oknum yang diduga  anggota polisi kepada masyarakat yang berakibat  pada kematian  salah satu warga Distrik Asiki,Kabupaten Boven Digoel Provinsi Papua meninggal dunia di klinik perkebunan kelapa sawit PT Tunas Sawa Erma Pada Sabtu ( 16/5/2020).

Baru – baru ini video viral di medsos yang menyajikan tontonan menarik berbau kekerasan  yang diduga di lakukan oleh  oknum anggota polres kabupaten mimika polda papua yang menganiaya salah satu warga yang tak bersalah sampai babak belur sekujur tubuh Ayub Hutagaul Karyawan Kedai Tuak Kabupaten Mimika Provinsi Papua.

Kepada  media ini via telpon selulernya Jumat ( 22/Mei/2020 )  Ketua Peradi kabupaten mimika provinsi papua  Albert Bolang SH,MH mengatakan bahwa ,” dikarenakan salah tangkap, oknum anggota  polres kabupaten mimika polda  papua   menganiaya Ayup Hutagaol karyawan penjual tuak.

kami ada 12  pengacara yang tergabung didalam Peradi  kabupaten mimika provinsi papua di tugaskan untuk mengawal kasus tersebut.

Ia  juga menjelaskan bahwa,”Kronologis peristiwa tersebut  bermula sekitar  jam  9 – jam 10  malam ada laporan yang masuk kepada salah satu anggota polres kabupaten mimika polda papua.

Bahwa  Bapaknya di pukul  oleh sekelompok orang yang sedang mabuk – mabukan  setelah mendapatkan laporan tersebut, maka oknum anggota polisi tersebut memberitahukan kepada teman – temanya untuk mencaritau  pelaku pemukulan  terhadap Bapaknya.

Karena di cari – cari tidak mendapatkan  pelaku tersebut, maka ada laporan dari warga bahwa para pelaku tersebut biasanya minum – minuman  beralkohol di kedai tuak  tempat korban bekerja.

Akhirnya oknum anggota polisi tersebut  datang ke kedai korban untuk menanyai korban  tentang pelaku pemukulan Bapaknya.

Namun karena tidak mendapatkan informasi yang jelas maka korban dianiaya oleh oknum – oknum anggota polres mimika polda papua ,” Jelas Bolang.

Ditambahkan Bolang bahwa,’’ Korban mengalami tingkat depresi yang sangat tinggi  sehingga kejadianya itu pada tangal  14 Mei 2020 dan baru di laporkan kepada kami pada tanggal 20 Mei 2020, sehingga kami langsung bertindak.

Oknum anggota polres kabupaten mimika polda papua  yang menganiaya  korban sekitar 5 orang dari satuan reserse dan intelkam polres mimika polda papua.

Kami sudah mendampingi korban untuk melaporkan para pelaku  ke propam polres mimika polda papua  untuk di tindak lanjuti sesuai dengan kode etik polri itu sendiri.

Dan besoknya kami juga akan melaporkan pindana umumnya tentang penganiayaan dan pengeroyokan kepada korban  sesuai dengan pasal 170 dan pasal  351.

 

Saya juga sudah berkordinasi dengan  kapolres mimika  dan kapolda papua dimana keduanya sangat mendukung agar supaya para pelaku tersebut di proses hukum sesuai dengan undang – undang yang berlaku.

Salah satu pengancara top tanah air ini juga ,” berharap agar supaya kejadian – kejadian seperti ini yang di lakukan oleh oknum – oknum polri tersebut  tidak boleh terulang lagi sebab akan mencoreng citra polri di tegah – tegah masyarakat.

Bagi masyarkat umum jangan takut untuk  melaporkan kalau ada temuan – temuan  dimana terdapat  oknum – oknum anggota polri melakukan kekerasan terhadap masyarakat,”harap Bolang.

 

 

Reporter Sandra Charlotte

Berita Lainnya untuk Anda

Tinggalkan Komen