Mantan Walikota Jayapura BTM Soroti Kinerja Pemkot Jayapura : HYU Minta BTM Fokus Untuk Maju Di Pilgub Papua 2024

oleh manager
249 tampilan
Bagikan berita ini

Jakarta (Jenderalnews.Com) Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerkan Rakyat Cinta Indonesia (Dpn Gercin Indonesia ) HYU sapaan akrab dari Hendrik Yance Udam Tokoh Nasional Asal Pupua yang di dihubungi melalui telpon selulernya Rabu (Maret 2023 )

Mengatakan, Saya melihat dan bahkan  Publik Masyarakat Kota Jayapura Provinsi Papua juga melihat bahwa kinerja dari Pemkot Kota Jayapura yang di pimpin oleh PJ Walikota Jayapura DR Frans Pekey Msi bekerja sangat professional dalam pemimpin Kota Jayapura.

Banyak prestasi – prestasi kerja yang di lakukan oleh PJ Walikota Jayapura,bahkan melebihi kinerja Pemerintahan sebelumnya yang di pimpin oleh DR Drs Benhur Tomy Mano MM. Sudah banyak kemajuan kemajuan yang di lakukan oleh PJ Walikota Jayapura  untuk pengabdiannya  bagi  Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia  dalam memimpin Kota Jayapura,” Koar HYU

HYU menilai bahwa kritikan yang di lakukan oleh mantan walikota Jayapura BTM yang menyoroti  menurunya prestasi kinerja Pemkot Jayapura adalah merupakan  hal yang sangat wajar – wajar saja di dalam ruang demokrasi publik.

Namun menurut HYU kritikan tersebut terlalu tendesius pribadi dan hanya merupakan penilai  pribadi mantan Walikota Jayapura BTM semata wayang. Dan saya juga melihat prestasi Pemkot  Jayapura terus  naik  dan tidak menurun kinerjanya.

Dan juga bagi saya kritikan yang dilayangkan oleh mantan Walikota Jayapura BTM tidak elok di pandang publik sebab nanti  publik akan menilai bahwa BTM mencari panggung politik untuk tanpil dalam ruang – ruang politik kedepan.

Seharusnya kritikan tersebut BTM sampaikan secara tertutup dengan PJ Walikota Jayapura Msi dari hati – ke hati bukan di ruang publik sehingga masyarakat tidak menilai hubungan mantan Walikota Jayapura BTM dan PJ Walikota Jayapura tidak harmonis dan dapat menganggu jalannya kinerja Pemkot Jayapura.

Coba kalau di buat poling hari ini tentang kinerja Pemkot ayapura  saya yakin pasti publik Kota Jayapura akan memberikan penilaian yang postif tentang kinerja  Pemkot Jayapura.

HYU  menyarakan kepada BTM agar supaya menjadi  Tokoh Kenegarawan yang jenius untuk mendukung dari belakang tentang kinerja Pemkot Jayapura  bukan menjadi kritikus yang tanpa memberikan solusi konkrit. Sebab setiap pemimpin ada masanya dan setiap masa ada pemimpinnya.

Ditambahkan HYU BTM focus saja untuk kerja – kerja politiknya dalam pencalonannya menjadi Gubernur Provinsi Papua pada pemilu  2024 mendatang sebab pertarungan politiknya akan sangat berat.

Karena BTM akan melawan para jawara – jawara politik yang akan bertarung di Pilgub Papua. Sebut saja mantan  Bupati Kabupaten Jayapura Matius Awaitau SE,Bupati aktif  Kabupaten Biak Nunfor Herry Naap,

Mantan Bupati Kabupaten Yapen Drs Toni Tesar, dan Wakil Ketua DPR Papua DR Yunus Wonda SH MH, BOY  Markus Dawir SP anggota DPRP Papua politisi muda Partai Demokrat, Yan Permenas Mandenas S.IP Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra  serta beberapa tokoh – tokoh politik lainnya.

Oleh sebab  itu HYU meminta BTM harus mempersiapakan diri secara progresif  sebab pertarungannya  untuk menjadi Gubernur Papua akan sangat berat.

Contoh kecil saja Ketua DPD PDIP Provinsi Papua bukan jatuh ke tangan BTM yang  merupakan kader militant PDIP dan telah membesarkan nama BTM serta  selama 10 tahun  mengantarkannya menjadi Walikota Jayapura 2 Priode.

Namun Ketua DPD PDIP Papua saat ini di pegan oleh Bupati Biak Nunfor  Herry Naap yang baru 1 priode menjadi Bupati dan merupakan  kader Partai Demokrat yang pindah Partai ke PDIP.

Hal ini harus BTM  renungi secara politik kenapa itu bisa terjadi sehingga dapat melakukan langka – langka politik strategis dalam menyusun kekuatannya untuk  maju pada Pilgub Papua 2024  kedepan. Saran HYU sambil menutup telepon selulernya

Sementara itu  seperti di beritahkan sebelumnya, Mantan Walikota Jayapura 2 periode, DR. Benhur Tomi Mano, MM mengaku kecewa dengan kinerja Pemerintah setempat pasca dirinya tuntas menunaikan jabatannya.

Menurutnya, sesungguhnya tanggung jawab Pj Wali Kota DR. Frans Pekey hanya tinggal melanjutkan dan meningkatkan tugas-tugas dari kepala daerah terdahulu.

“Jadi yang pertama, Penjabat tidak bisa membuat kebijakan-kebijakan baru karena RPJMD Wali Kota itu harus diselesaikan dan tuntaskan,” terangnya kepada awak media seusai menghadiri peringatan HUT ke 113 Kota Jayapura, Selasa (7/3/2023).

Kedua, tugas yang diberikan Pemerintah pusat kepada Pj Wali Kota Jayapura adalah menangani, menyelesaikan dan menjalankan pemilihan umum, pileg serta pemilihan kepala daerah (Pilkada), Presiden, Gubernur dan Bupati/Wali Kota.

“Jadi, dua tugas ini yang Penjabat Wali Kota harus laksanakan dan kerjakan dengan baik. Menjaga ketertiban dan keamanan Kota Jayapura,” tegasnya.

Pria yang akrab disapa BTM ini mengaku sebagai seorang pamong, dirinya melihat beberapa kemunduran dari Kota Jayapura sehingga mendapat raport merah dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

Kinerja ini, menurutnya, harus diperbaiki, apalagi Kota Jayapura tidak mendapat sertifikat Adipura yang tentunya menunjukkan adanya penurunan prestasi.

“Delapan kali Pemerintah Kota Jayapura meraih piala Adipura ini harus dipertahankan dan hal yang sama juga harus mempertahankan WTP murni karena Kota Jayapura sebagai barometernya penyelenggara pemerintahan, pembanguna di tanah Papua. Mereka merujuk ke kota ini,” pintanya. ( Arif )

Sorotan BTM juga diarahkan ke soal inflasi Kota Jayapura yang turun dan anjlok padahal yang seperti itulah harus dilakukan Pj Wali Kota Jayapura.

“Saya sebagai anak negeri yang merintis, membuka dan anak Port Numbay pertama menjadi Wali Kota sudah memberikan contoh serta membangun fondasi agar anak-anak selaku generasi kita bisa meneruskan jabatan ini ke depan lebih baik,” harapnya.

“Tugas-tugas ini harus dilakukan karena tahun lalu kami ikat pinggang karena anggaran terbatas karena ada Covid-19 yang melanda kita serta Otsus juga masih ditangani Pemerintah Provinsi Papua tapi sekarang Otsus diserahkan langsung ke Kabupaten/Kota dan Kota Jayapura mendapat dana otsus 200 kali lipat,” sambungnya.

Dana besar ini, tegas BTM, yang harus dikelolah dengan baik. “Pertama untuk kesehatan, kemudian pendidikan dan penataan infrastruktur Kota Jayapura. Intinya ini hanya memperbaiki, melanjutkan dan menata pemerintahan pembangunan dan infrastruktur di Kota Jayapura,” pungkasnya.

 

 

Berita Lainnya untuk Anda

Tinggalkan Komen