HYU Meminta Pemerintah Untuk Memperhatikan Pengusaha OAP Yang Bergerak Di Pengadaan Barang Dan Jasa Konstruksi.

oleh manager
227 tampilan
Bagikan berita ini

Jayapura ( Jenderalnews.com) –  Ketua Umun  Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta Indonesia ( Dpn Gercin Indonesia ) HYU sapaan akrab  Hendrik Yance Udam Tokoh Nasioanal Asal Papua.

HYU mengatakan, pemerintah pusat dan pemerintah di 6 Provinsi di Tanah Papua harus  membuka ruang dan memperhatikan penguasa anak asli Papua yang begerakan di sektor pengadaan dan jasa kontruksi  atau pengusaha jasa konstruksi,

Kata HYU dalam  Diskusi Kebangsaan Dengan Thema Keperpihakan Negara Kepada Pengusaha Anak Asli Papua  yang di lakukan oleh Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta Indonesia ( DPN GECIN INDONESIA ) beberapa hari yang lalu melalui  Webinar.

Dijelaskan HYU, banyak pengusaha OAP mengelu tentang permodalan dari perbankan yang sangat diskirimimtaif terhadap OAP dan  juga para kontrakan OAP sangat susah untuk  mendapatkan proyek pemerintah  dan berkebang di NKRI khusus di Papua.

Sebab Persoalan Papua saat adalah merupakan  persoalan kesejahteraan. Untuk Papua  harus  merdeka secara ekonomi,Kesehatan,infrastruktur,dan pendikan

Menurut HYU,Ketika masyarakat Papua sejahtera maka tidak ada lagi yang akan berbicara tetang Papua merdeka karena mereka sudah sejahtera dalam NKRI.

Saya minta agar persoalan kesejatraan ini lebih lagi di perhatikan oleh Negara pasca Tanah Papua  sudah di mekarkan menjadi 6 Provinsi

Kalau tidak ada keperpihakan Negara terlebih khusus pengusaha OAP maka OAP  akan menjadi penonton di Tanah sendiri.

Percuma pemerintah membangun infrastruktur yang banyak di Tanah Papua kalau didalamnya pengusaha kontraktor OAP tidak turut dilibatkan dalam pembangunan tersebut.

Selama 20 tahun juga otsus  jilid pertama di Tanah Papua tidak berhasil menciptakan anak asli Papua  untuk menjadi pegusaha nasional yang sukses, padahal dalam skala prioritas Otsus salah satunya adalah pemberdayaan ekonomi kerakyatan orang asli  Papua.

HYU berharap agar supaya Ostus  Jilid Dua ini harus benar – benar menjadikan OAP sebagai subject utama dari kebijakan Negara untuk mensejahterakan masyarakat Papua dan bukan menjadikan OAP  sebagai objek dari pembangunan dan kepetingan Negara di Papua,”tutup HYU

 

 

 

 

 

Berita Lainnya untuk Anda

Tinggalkan Komen