Jayapura (Jenderalnews,com) – Ketua DPRP Papua Jhony Banua Rouw mengatakan,ada enam nama yang masuk dan kami sudah putuskan jadi 3 nama dan nama ini akan kami usulkan ke Mendagri,” kata Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw usai memimpin sidang, Senin (7/8). DPRP Papua bahkan merencanakan besok (9 Agustus) nama – nama ini sudah masuk ke meja Mendagri.
Jhony menyebut bahwa dalam pembahasan dengan pimpinan fraksi semua mengacu pada UU Otsus dimana kewenangan menunjuk penjabat gubernur adalah DPRP Papua dan dari kesepakatan pimpinan fraksi bahwa yang jadi Pejabat Gubernur Papua adalah orang asli Papua.
“Dan semoga yang kami usulkan bisa diputuskan oleh pak presiden agar pembangunan bisa berjalan dengan baik dan kami berharap presiden mengambil salah satu dari tiga yang kami usulkan dan bukan dari luar,” katanya.
Ia menegaskan bahwa harus mendengar apa yang diusulkan sebab DPRP lahir karena UU Otsus sehingga rujukan Orang Asli Papua (OAP) harus menjadi prioritas utama untuk posisi penjabat gubernur ini.
Namun untuk tiga nama tersebut Jhony belum mau menyebut. “Nanti ada waktunya kami sampaikan setelah kami serahkan. Sudah pasti sosok yang paham tentang Papua, jadi dia hidup lama di Papua dan paham karakter termasuk pendekatannya seperti apa,” jelasnya.
Jadi karena waktunya pendek ia berharap jangan hanya datang untuk belajar soal orang Papua, soal kultur Papua kemudian masih harus menyesuaikan.
“Kami harap yang ada di Papua saja, yang sudah lama bertugas di Papua. Jadi misal ada bunyi dayung, ia sudah paham siapa yang naik perahu, lalu lihat bekas kaki ia sudah paham siapa yang lewat jadi sangat kenal social kulturnya,” tegas Jhony.
Otsus menurutnya jangan dilihat jangan hanya soal sisi anggaran tapi dari kebijakan juga. “Anggap saja apa yang kami putuskan itu yang terbaik. Kami rapat tidak voting tapi musyawarah dan tak ada kepentingan partai atau kelompok,” paparnya.
Ditambahkan Wakil Ketua I DPRP Papua , DR Yunus Wonda, bahwa Papua adalah daerah dengan otonomi khusus jadi tidak perlu terlalu jauh mencari siapa yang cocok. “Keputusan kami tadi seperti itu (OAP),” tambahnya.
Wakil Ketua III DPRP Papua Yulianus Rumboirussy juga mengamini. “Kita perlu memberikan kesempatan dan kehormatan negara dengan menempatkan anak – anak Papua memimpin. Jangan Otsus situ hanya menjadi label,” sindirnya.
Usulan DPRP Papua dikatakan tentu sosok yang memiliki kapasitas, punya pengalaman kerja dan lainnya sehingga dipastikan sesuai dengan yang dibutuhkan. “Kami berharap tetap mengambil salah satu dari usulan kami,” tutupnya.
Menangapi hal tersebut,Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (Dpn Gercin Indoneia) HYU sapaan akrab dari Hendrik Yance Udam Tokoh Nasional asal Papua yang di hubungi media ini melalui telpon selulernya (Selasa 8 Agutsus 2023 ).
HYU mengatakan, Ketua DPRP Papua bersama anggota DPRP Papua lainnya harus komitmen bersama untuk mengusulkan OAP yang harus menjadi menjadi PJ Gubenur Provinsi Papua.
Jangan latihan lain main lain, di media, Ketua DPRP Papua menyampaikan bahwa tiga nama yang akan di usulkan ke Mendagri adalah OAP namun saat pengusulan nama bukan OAP itu berarti DPRP Papua tidak komitmen hanya retorika dan wacana politik saja dihadapan public masyarakat Papua.
HYU meminta kepada semua masyarakat Papua untuk melihat serta memonitoring apa benar 3 nama yang akan diusulkan DPRP Papua ke Mendagri untuk menjadi PJ Gubernur Papua adalah OAP.
Dan kalau ada 1 nama atau 2 nama yang bukan OAP dari 3 nama yang diusulkan DPRP Papua ke Mendagri,maka DPRP Papua telah melakukan penghiyanatan politik roh uu ostus dan melakukan pembohongan publik ke masyarakat Papua,”ujar HYU tokoh politik Papua melalui telponn selulernya.
HYU berharap agar supaya DPRP Papua tetap komitmen untuk megusulkan 3 nama calon PJ Gubenur Papua adalah merupakan OAP.
Dan juga kepada masyarakat Papua untuk tetap bersabar menunggu keputusan DPRP Papua untuk mendorong 3 nama PJ Gubenur Papua ke Mendagri,”harap HYU sambil menutup telpon selulernya