Jayapura ( Jenderalnews.Com ) – Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta Indonesia ( Dpn Gercin Indonesia ) HYU sapaan akrab dari Hendrik Yance Udam kepada media ini ( Jumat 28 Oktober 2022) usai upacara Hut Sumpah Pemuda yang ke 94 Tahun 2022 dan pembentangan Benderah Merah Putih 1 Kilo Meter di Pantai Hol Tekam Jembatan Merah Kota Jayapura
HYU meminta kepada pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat serta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) agar supaya pengunaan dana Ostsus Bidang Pendidikan harus bisa melibatkan Badan Nasional Penangulangan Terorisme ( BNPT ) agar supaya dana tersebut bisa di awasi pengunaannya dengan baik.
Sebab menurut HYU tokoh muda nasional asal Papua ini bahwa, dana Otsus bidang Pendidikan ini rawan korupsi oleh oknum – oknum tertentu untuk memperkaya diri mereka dan kelompoknya di birokrasi yang ada di Provinsi Papua Dan Papua Barat.
HYU juga berharap agar supaya masyarakat papua dapat juga melakukan pengawasan terhadap pengunaan dana Otsus yang ada di Provinsi Papua dan Papua Barat sehingga pengunaannya dapat bermanfaat bagi masyarakat yang ada di Tanah Papua,” Harap HYU
Sementara itu Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan pihaknya tak pernah mendapat data penggunaan dana otonomi khusus (Otsus) Papua bidang pendidikan.
Sepanjang 2020, Papua mendapat alokasi anggaran pendidikan Rp1,62 triliun dari total dana Otsus Papua sebesar Rp5,29 triliun. Sementara Papua Barat menerima sekitar Rp470 miliar dari total dana Otsus Papua Barat Rp1,7 triliun.
Nadiem mengatakan transparansi penggunaan anggaran pendidikan dari tahun ke tahun sangat penting. Ia pun berharap dukungan dari berbagai pihak agar ke depan penggunaan dana otsus di bidang pendidikan ini bisa lebih transparan.
“Ini salah satu tantangan kami, dan memang ini suatu hal yang butuh dukungan berbagai pihak untuk meningkatkan transparansi penggunaannya,” ujarnya
Namun, tak pernah ada laporan terkait rincian dan detail penggunaan dana otsus bidang pendidikan tersebut.
“Jadi ini tantangan kami, bahwa anggaran yang digunakan pendidikan di otsus itu hanya laporan persentase tapi detailnya kami enggak ada,” katanya.