Jakarta (Jenderalnews.com) – Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta Indonesia ( Dpn Gercin ) Hendrik Yance Udam yang selalu di panggil dengan HYU yang di temui media ini ( sabtu 5 Desember 2020 ) di Mabes Gercin Jamrud Jakarta pusat mengatakan bahwa,” Gerakan Rakyat Cinta Indonesia akan terus mengawal pembangunan Universitas Negri Kamasan di kabupaten Biak dan rumah sakit bertaraf internasional di kabupaten jayapura Provinsi Papua,” tegas HYU tokoh nasional asal Tanah Papua.
Lebih lanjut HYU mengatakan bahwa,” Universitas Negri Kamasan yang selama ini di perjuangkan olah masyarakat adat teluk Saireri Provinsi papua harus bisa terwujud lewat kepemimpinan Bapak Presiden Jokowi.
Sebab Negara dalam hal ini Pemerintahan Presiden Jokowi harus bisa menjawab masalah ouput SLTA di Tanah papua yang tidak mendapatkan kesempatan untuk kuliah di Universitas Cenderwasih. Diakibatkan daya tampung siswa sangat terbatas pada angka 3000 – 4000 sementara peminat calon mahasiwa baru yang ingin masuk di Universitas Cenderwasi lebih dari 14 ribu mahasiswa.
Oleh sebab itu untuk mengatasi masalah tersebut maka Universitas Negri Kamasan harus segera di bangun di Kabupaten Biak Provinnsi Papua wilayah adat Saireri sebagai solusi strategis dalam menyelesaikan persoalan papua dalam dunia pendidikan serta memperkokoh keutuhan NKRI di Tanah Papua,”kata HYU Mutiara Hitam dari timur.
HYU juga menjelaskan bahwa ,”mengapa perlu di banguan Rumah Sakit bertaraf Internasional dan Sport Medicine di Bukit Foromoka Kabupaten Jayapura Netar Sentani Provinsi Papua karena ada tiga alasan penting yaitu satu,angka morbiditas dan mortalitas di papua lebih tinggi dari angka kelahiran,sehingga papua saat ini berada dalam ancaman lost Generation.
Kedua adalah pada bula oktober 20201 akan ada agenda Nasional yaitu PON 2021 yang akan mendatangkan para elit- atlit dari seluruh Indonesia untuk mengikuti evanasional tersebut.
Sementara fakta di lapangan belum ada fasilitas kesehatan khusus dengan kemampuan tenaga ke kususan yang memenuhi standar minimal sesuai dengan peraturan nasional dan internasional tentang olaraga berprestasi di Tanah Papua.Salah satunya adalah jarak pusat layanan maksimal 6 menit dari lokasi stadion pertandindang ,”jelas HYU Ketum Dpn Gercin.
Ditambahkan HYU bahwa,” Rencana pembangunan rumah sakit Foromoko bertaraf internasional ini sudah pernah akan di lakukan peletakan batu pertama oleh Presiden RI Jokowi pada tahun 2015 yang lalu namun mengalamai hambatan karena diduga ada beberapa kelompok yang melakukan sabotase dengan memaikan isu bahwa lokasi pembangunan RS Formoko tersebut bermasalah pada hal tanah adat tersebut tidak bermasalah bersetifikat resmi sehingga menghambat Bapak Presiden Jokowi untuk meletakan batu pertama pada saat itu.
Pidato Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada 20 Ferbuari 2020 mengatakan bahwa perlu di banguan rumah sakit bertaraf internasional di papua .
Oleh sebab itu saatnya pemerintah secara serius mendorong dan membangun fasilitas Kesehatan bertaraf Internasional dan Universitas Negri Kamasan di Tanah Papua dalam rangka merajut dan merawat Papua dalam NKRI,”tambah HYU