Ketum DPN Gercin Indonesia Minta Presiden Jokowi Tegur Para Relawannya Untuk Tidak Bermain Isu Rasis Karena Dapat Membuat NKRI Bubar

oleh manager
934 tampilan
Bagikan berita ini

Jakarta (Jenderalnews.com) – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Relawan  Pro Jomin politisi Partai Hanura Drs Abrosius Nababan yang pernah dalam Pemilihan Legislatif 2019 yang lalu menjadi bakal calon anggota DPR- dari Dapil Provinsi Papua.

Dalam postingan di akun facebook pribadinya mempostingan foto aktivis Papua Natalius Pigai di samakan dengan foto Gorila. Hal ini langsung menuai protes keras dari tokoh – tokoh Papua yang ada di Papua dan Papua Barat serta tokoh – tokoh nasional lainnya mengencam perlakuan rasis yang lakukan oleh akun tersebut.

Foto HYU Ketum DPN Gercin Indonesia Bersama Mantan Aktivis Komnas HAM Natalius Pigai

Ketua Umum DPN Gercin Indonesia HYU sapaan akrab dari Hendrik Yance Udam yang di mintai tangapannya tentang perlakuan bernuasa rasis yang di tujukan kepada aktivis Papua Natalius Pigai.

Melalui telpon selulernya HYU (Senin 25 /1/2021) mengatakan bahwa,” Saya meminta kepada Bapak Presiden Jokowi untuk dapat menegur para relawannya agar supaya tidak bermain di isu Rasis, sebab dapat memecah belah Persatuan dan Kesatuan anak Bangsa dalam Negara Kesatuan Repulik Indonesia.

Terlebih khusus dapat membuat eksebilitas Presiden Jokowi menurun sebagai kepala Negara dan dapat menjadi soroton masyarakat pengiat Ham dan anti rasisme Dunia Internasional karena tidak menindak tegas para relawannya yang suka melakukan Rasis di Indonesia.

Foto Nelson Mandela

Menurut HYU tokoh nasional asal Papua ini mengatakan bahwa,”Postingan berbau rasis tersebut sangat tidak wajar dalam kehidupan berdemokrasi dan politik dalam NKRI yang menganut Ideologi Pancasila.

Karena di khawatirkan dapat mengacam persatuan dan kesatuan anak Bangsa dari Sabang sampai Merauke yang telah tersusun secara rapi dalam tatanan pranata sosial dengan slogan Bhinneka Tunggal Ika atau berbeda – berda tapi satu.

Bung Natalius Pigai sudah sangat  tepat megunakan hak Politik dan Demokrasinya sesusuai dengan undang – undang yang berlaku di dalam Bangsa Ini yaitu bebas berpendapat dalam Negara berdemokrasi.

Salah satu ciri – ciri  Negara berdemokrasi adalah adanya oposisi di dalam Pemerintahan sehingga kekuasaan yang di pegan tidak di salah di gunakan oleh penguna kekuasaan untuk kepentingan Oligarki kelompok tertentu.

Dalam pemerintahan Presiden Jokowi Jilid II semua Oposisi sudah di tarik masuk dalam Pemerintahan lembaga maupun Oknum tertentu.

Contohnya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto Cs. Sehingga membuat daya kritis yang tajam kepada kebijakan Pemerintah sudah tidak lagi tajam namun tumpul.

Foto Marthen Luther King Jr

Kehadiran Bung Natalius Pigai dalam panggung politik nasional sangat penting dengan daya kritisnya sebagai seorang Individu yang beroposisi kepada pemeritahan saat ini yang di Pimpin oleh Presiden Jokowi  sehingga dapat mengontrol jalannya kekuasaan untuk kepentingan rakyat Indonesia.

Lebih lanjut HYU mejelasakan melalui telpon seluleranya bahwa,”Pemerintahan Presiden Jokow kiranya dapat belajar dari kasus rasisme 2019 di Surabaya Provinsi Jawa Timur  yang mengakibatkan demostrasi besar- besaran di Papua sehingga massa menjadi anarkis dan membakar beberapa fasilitas Negara di Provinsi Papua dan Papua Barat dan korban Jiwa yang berjatuhan di tanah Papua.Hal itu masi menjadi trauma dan luka batin bagi orang asli Papua yang hitam kulitnya keriting rambutnya.

“ Presiden Jokowi melalui Kapolri harus segera menangkap pemilik akun facebook Drs Ambrosius Nababan sehingga yang bersangkutan dapat di proses sesuai hukum yang berlaku di  Negara ini. Jangan karena Pendukung Presiden Jokowi sehingga yang bersangkutan kebal akan Hukum”

Foto HYU Ketum DPN Gercin Indonesia  Bersama Pengurus

HYU juga menambahkan bahwa,”Perbedaan adalah merupakan Anugerah TUHAN dan perbedaan itu jangan di jadikan alat untuk memecah bela Persatuan dan Kesatuan Bangsa namun perbedaan itu di syukuri dan di jadikan sebagai kekuatan bersama dalam menjaga dan merawat keutuhan NKRI dari perpecahan.

HYU juga berharap agar supaya masyarakat yang ada di Tanah Papua tidak cepat terprovokasi isu Rasis tersebut namun serakanlah kepada pihak yang berwajib untuk kiranya dapat menyelesaikannya secara Hukum yang berkeadilan.

Foto Michael Jeffrey Jordan Pemain Legendaris Basket Tingkat Dunia  (NBA) berkulit hitam

Kepada masyarakat yang ada di Tanah Papua berjuanglah dengan cara – cara yang damai di dalam NKRI seperti yag di lakukan oleh Martin Luther King Jr di Amerika serikat dan Tokoh anti-apartheid dari Afrika Selatan, Nelson Mandela  Tokoh lengedaris kulit hitam yang mengispirasi Dunia,’’Harap HYU

HYU juga mengutip kutipan,”Kegelapan tidak dapat menghalau kegelapan namun hanyalah Cahaya yang dapat melakukannya.Kebencian tidak dapat menghalau kebencian namun hanyalah cinta yang dapat melakukannya. ( Martin Luther King Jr )

“Untuk bebas tidak hanya membuang satu rantai. Tetapi, untuk hidup dalam rasa saling menghargai dan memperbesar kebebasan orang lain.Kebencian adalah seperti meminum racun dan berharap musuhmu yang terbunuh.Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia. ( Nelson Mandela) Budi

 

 

 

Berita Lainnya untuk Anda

Tinggalkan Komen