Ketum Dpn Gercin : Saya Mengutuk Keras Pembakaran Bendera PDIP,Karena Dapat Membuat Kegaduan Politik Tanah Air

oleh manager
874 tampilan
Bagikan berita ini

Korlap Demo Tolak RUU HIP : Pembakaran Bendera PDIP Itu Kecelakaan

Jakarta (Jenderalnews.com) –  Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta Indonesia ( Dpn Gercin ) Hendrik Yance Udam alias HYU  yang di temui wartawan di Gedung Nusantara III DPR/PMR – RI  ( kamis 27/Juni/2020 ), mengatakan bahwa,” Saya mengutuk keras aksi  pembakaran  Bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) yang di lakukan oleh sekelompok orang pada Aksi unjuk rasa menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di Gedung DPR, Rabu (24/5/2020)

“ Saya ini bukan kader PDIP namun saya melihat dari kepentingan Bangsa , Karena aksi tersebut dapat menimbulkan kegaduhan politik tanah air, dan dapat memecah  belah persatuan dan kesatuan anak bangsa di tengah – tengah upaya pemerintah di dalam memutus mata rantai penyebaran  COVID 19 yang melanda  Indonesia. “

HYU tokoh nasional asal papua ini juga meminta kepada Bapak Kapolri dan jajaranya  untuk kiranya bertindak cepat guna mengusut tuntas oknum – oknum yang telah membakar bendara PDIP dalam aksi demo tersebut, sehingga dapat menenangkan kader – kader Banteng moncong Putih PDIP yang  sudah  mulai mengamuk dan resah terhadap pembakaran benderah partainya.

Ditambahkan HYU, Saya juga meminta kepada Ketua Umum DPP PDIP  Dr. ( H.C.) Hj.Megawati Soekarnoputri berserta jajaran agar supaya bisa dapat menenangkan kader PDIP  di seluruh Indonesia agar  bisa tenang tidak terpancing dengan upaya – upaya provokasi yang di lakukan oleh kelopok tertentu yang ingin menganggu kedamian di Indonesia,”tambah HYU .

HYU  juga menyerankan kepada Ketua Umum DPP PDIP dan jajaranya agar supaya dapat menempu jalur hukum untuk memproses – proses oknum – oknum yang telah melakukan pembakaran terhadap benderah  PDIP sehingga  di proses – secara hukum yang berlaku di NKRI,” Saran HYU tokoh nasional  asal papua  mutiara hitam dari timur.

Sementara Itu  Koordinator Lapangan (Korlap) aksi ANAK NKRI, Edy Mulyadi mengatakan, kejadian pembakaran bendera PDIP adalah kecelakaan yang tak terencana dan hal itu sudah dijelaskan kepada polisi.

“Pembakaran bendera PDIP itu adalah accident. Kenapa accident? Waktu ditanya sama polisi, pastikan anak buah kalian yang di lapangan yang ikut rapat rapat kami, pasti sudah laporan bahwa tidak ada rencana bakar bendera. Jangankan rencana, dibahas saja nggak,” kata Edy melalui video, Jumat (26/6).

Edy menegaskan, kejadian pembakaran bendera PDIP adalah kecelakaan, karena tidak pernah sama sekali disinggung dalam rapat untuk merencanakan pembakaran bendera tersebut.
Termasuk kejadian pembakaran bendera PKI yang sebelumnya tidak direncanakan sama sekali. Edy mengakui, baru tahu ada pembakaran bendera di saat aksi sedang berlangsung.

“Saya sebagai korlap waktu itu, ketika istirahat di bawah atap yang orang pada orasi itu ada orang yang berbisik kepada saya, itu habis Azhar. Salat hujan deras, kita salat di bawah hujan yang deras. Habis ini bakar bendera PKI. Spontan saya jawab, emang ada benderanya? Ada. Oh yasudah,” terangnya.

Sontak, karena usulan itu Edy ikut memandu proses pembakaran. Namun, dia tidak mengetahui sama sekali ternyata pembakaran bendera PKI diikuti dengan bendera PDIP.

“Ditanya kenapa kok bendera PDIP ikut dibakar? Saya nggak tahu waktu dibawa ke situ saya juga nggak tahu ada berapa bendera, waktu dipisah ada dua bendera. Waktu dibentang lah ada bendera PDIP. Saya juga kaget dalam hati saya. Tapi nggakpapa,” ujarnya.

“Lalu polisi tanya, kenapa Pak Ustaz tidak menghentikan. Saya bilang gila, dalam suasana seperti itu ‘eh yang PDIP jangan dibakar, yang PDIP jangan dibakar’ nggak mungkin saya bilang begitu ya. Jadi satu, pembakaran bendera bukan rencana kita. Rapat tidak tapi ada rencana itu, karena suasana aksi ya begitu saya sebagai korlap sebagai penanggung jawab aksi, oke kita bakar,” lanjutnya.

Atas kejadian itu, Edy menegaskan kembali, pembakaran bendara PDIP itu tidak direncanakan. Ia pun menduga pembakaran itu dilakukan oleh penyusup, karena tidak ada sama sekali dalam rencana.

“Kedua, bendera PDIP benar-benar accident tidak ada rencana. Dan seperti kata pimpinan kita guru-guru kita yang sudah bicara kemarin di tv ada Ustaz Yusuf Martak dan Ustaz Slamet Ma’arif, ada Ustaz Haikal. Itu diduga penyusup saudara-saudara. Penyusup yang membakar itu. Sekarang mungkin masih diselidiki siapa penyusupnya,” jelasnya. ( arief)

 

 

 

 

Berita Lainnya untuk Anda

Tinggalkan Komen