Jakarta (Jenderalnews.com) Pengacara kondang asal Tanah Papua Otis Tabuni SH.MH mengatakan bahwa,” Partai Cinta Indonesia (PCI) merupakan buah hasil renungan panjang perjalanan Bangsa Indonesia sejak kemerdekaan, masa orde lama, masa orde baru, masa reformasi hingga saat ini.
Perjalanan Bangsa selama 76 Tahun ada banyak perubahan, kemajuan dan kemakmuran tetapi juga ada banyak persoalan kebangsaan yang menjadi pekerjaan rumah ( PR ) besar dan akan menjadi beban generasi hari kedepan.
Beban dan pekerjaan rumah ( PR ) bagi anak muda ini terjadi dikarenakan rakyat Indonesia semakin memahami sebuah arti kahidupan yang mereka inginkan.
Partai Cinta Indonesia ( PCI ) adalah upaya kembalikan konsep Negara pada falsafah Bangsa yang disepakati yaitu Pancasila. Pancasila adalah roh dan jiwa yang hidup dalam kehidupan rakyat Indonesia dan dijadikan sebagai landasan filosofih Bangsa.
Jika kembali pada asalmuala kata filosofi, dikenal dengan philosophia dalam Bahasa Yunani Philos berarti cinta dan Sophia berarti kebijaksanaan.
Partai Cinta Indonesia ( PCI ) memiliki konsep besar tentang cinta dalam persahabatan dan bijaksana dalam mewujudkan konsep kebangsaan di Indonesia. Cinta mampu mempersatukan segala sesuatu yang tak mungkin bersatu dan hasilnya akan sangat berguna.
Tabuni juga mencontohkan bahwa,” Setiap laki-laki dan perempuan yang bersatu dan mengikat menjadi suami istri merupakan hasil cinta yang lahir saat mereka masih seorang diri, dengan kekuatan cintalah mereka bersatu dan akan bersama hingga maut yang memisahkannya.
Cinta akan melawan segala arus, Cinta tak memandang Agama, Ras, batas Pulau, batas Negara, batas Benua selama manusia masih hidup diatas permukaan Bumi. Kekuatan Cinta melebih segalnya.
Partai Cinta Indonesia ( PCI ) sesungguhnya menggali nilai-nilai falsafah Bangsa dan melahirkan revolusi Cinta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tujuan kedepannya, jika Rakyat Indonesia dibangun dalam kecintaan yang tulus.
Saya yakin tidak ada sesuatu yang mustahil membangun kesadaran Bangsa ini membawah dalam satu Cinta yang tak bisa dipisahkan, dihancurkan, dirusak, dipora-poragandakan.
Menurut Tabuni ,”Hari ini Bangsa Indonesia membutuhkan Cinta dalam membangun kembali kekuatan akan kesadaran Bangsa sehingga persoalan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara akan selesai dengan sendirinya.
Wujud Partia Cinta Indonesia akan hilangkan perbedaan atas nama Suku, Agama, Ras, Politik identitas atas nama daerah, wilayah dan seterusnya. Partai Cinta Indonesia adalah terjemahan dari Pancasila dan hasil renungan panjang atas kompleksitas persoalan kebangsaan. Persoalan kebangsaan dalam jiwa Bangsa Indonesia sangat banyak dan dapat ditafsirkan sendiri.
Dengan pemahanan singkat diatas, saya apresiasi Hendrik Yance Udam. seorang putra Bangsa asal Papua yang memiliki konsep dan gagasan yang sangat besar bagi Bangsa ini. Pemikiran cerdas yang menterjemahkan pikiran rakyat Indonesia dan lebih lagi yang ada dalam Pancasila penting dapat dukungan dari berbagai kalangan.
Saya merasakan landasan Cinta yang menjadi konsep besar bagi Bangsa ini mungkin dikalangan para elit tidaklah amat penting karena mereka merasa aman, para pelaku usaha atau pembisnis terutama beberapa orang yang memiliki kekayaan hampir separo juta rakyat Indonesia merasa tidak penting karena mereka ambil untuk besar Indonesia, mereka yang hanya tinggal diam tanpa berbafikir masa depan anak cucunya anggap biasa, tetapi bagi Saya, Partai Cinta Indonesia ( PCI ) adalah terjemahan pikiran Rakyat Indonesia yang belum dipikirkan banyak orang. Partai Cinta Indonsia ( PCI ) adalah menifestasi dari landasan Bangsa ini yang disebut Pancasila.
Menurut Tabuni ,” Bagi mereka yang hanya berfikir dirinya, hanya sebatas pada kedaeraan, mementingkan sukunya dengan konsep politik etnis, politik berbasis Indentitas, akan merasa hal biasa, tetapi Partai Cinta Indonesia ( PCI ) justru memperjuangkan mereka agar menikmati Indonesia yang besar ini. Hari ini Tuhan sedang bekerja untuk umat manusia Indonesia agar mereka bersatu, kuat dan sulit dikalahkan oleh dunia luar.
Tabuni berharap,”Mari, bersatu membangun Bangsa ini dengan penuh cinta. Karena Cinta tak mengenal batas, Cinta tak mengenal waktu, Cinta tak mengenal Suku, Ras, Agama, tetapi Cinta akan merobos semua itu. Hanya kekuatan Cintalah, kembalikan Indonesia pada posisi yang benar, hakiki dan kuat,”Harapnya ( Red )