Jakarta (Jenderalnews.com) Sejumlah pejabat dan politikus di sejumlah negara sempat membuat Indonesia gerah karena mendukung Papua merdeka.Isu ini mencuat setelah tokoh sekaligus aktivis gerakan Papua merdeka, Benny Wenda, mengklaim Selandia Baru adalah pendukung kuat Papua Barat pada Rabu (22/2).Hal itu diutarakannya saat diwawancarai Radio New Zealand (RNZ) soal penyanderaan pilot Susi Air yang berkewarganegaraan Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens.
Dalam wawancara itu, Benny menyerukan Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk membebaskan Mehrtens karena Selandia Baru merupakan pendukung Papua Barat. Ia bahkan mengklaim Selandia Baru dan Gerakan Papua Merdeka berhubungan sangat baik.
Hal tersebut mendapatkan tangapan santai dari HYU sapaan akrab dari Hendrik Yance Udam Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta Indonesia ( Dpn Gercin Indonesia ) Tokoh Nasional asal Papua yang di hubungi media ini melalui telpon selulernya ( Minggu 26 Ferbuari 2023 ) saat berada di Jakarta.
HYU mengatakan bahwa, Secara Hukum Internasional melalui Resolusi PBB nomor 2504 ( XXIV ) Tanggal 19 November 1969 Papua adalah merupakan bagian Integral dari NKRI.
Namun secara politik Papua belum final karena isunya selalau di gaunkan oleh Negara Barat dan Negara di Pasific. Sebab motif utama mereka adalah Sumber Daya Alam Papua yang melimpah.
Sebab pintu masuknya untuk melepaskan papua dari NKRI yaitu melalui isu – isu pelangaran HAM yang terjadi di Papua ,”Kata HYU
Lebih lanjut HYU menjelaskan,” Buktinya ada 9 Negara yang memberikan dukungan terhadap Papua Merdeka. Itu baru yang terdata belum lagi yang belum terdata karena masi banyak lagi Negara-Negara Barat yang mendukung Papua terlepas dari NKRI,”Jelas HYU
HYU juga menyarankan agar supaya pemerintah pusat dapat melakukan langkah – langkah preventif untuk penaganan isu Papua dan jangan kita mengangap reme tentang persoalan Papua yang semakin membuming.
Sebab persoalan Papua bagaikan bara api dalam sekam atau bagaikan bom waktu yang setiap saat bisa meledak sesuai dengan kepetingan sponsor.
Oleh sebab itu di perlukan Diplomasi Politik Internasional yang persuaasif dalam menekan lajunya isu Papua Merdeka yang berkembang di Dunia Internasional,”Saran HYU sambil menutup telpon selulernya (Arif )