Moeldoko Di Usulkan Menjadi Menkopolhukam RI, Mengantikan Profesor Mahfud MD
Jakarta.Jenderalnews.com – Isu reshuffle menteri di kabinet Jokowi Jilid dua berhembus kencang. Beberapa hari yang lalu datang dari Partai Solidaritas Indonesia dan beberapa pengamat politik yang meminta Presiden Joko Widodo untuk segera melakukan reshuffle Menteri yang berkinerja buruk.Dan saat ini desakan reshuffle menteri berkinerja buruk di lontarkan oleh
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Pendiri Dan Deklarator Partai Demokrat ( FK – PDPD ) Dr Ir Muhamad Subur Sembiring Kepada media ( mingu 24 Mei 2020 ) melalui via telpon selulernya mengatakan bahwa,” sudah saatnya Presiden Joko Widodo segera mengevaluasi dan melakukan reshuffle menteri kabinet Indonesia maju yang berkinerja buruk dan tidak loyal terhadap Presiden sebagai kepala pemerintahan tertinggi di Negara Kesatuan Republik Indonesia ,” kata Sembiring.
Menurut Sembiring ada beberapa menteri di kabinet Indonesia maju jilid 2 yang selama ini menjadi para pembantu Presiden yang kami lihat berkinerja buruk antara lain yaitu Menkopolhukam RI Bapak Mahmud MD kinerjanya sangat buruk tidak seiring dan sejalan dengan kebijakan Presiden
Pak Mahfud MD selalu membuat pernyataan di hadapan publik yang membuat kegaduhan politik di tengah – tengah masyarakat.
Oleh sebab itu Pak Mahfud MD segera di gantikan dan tempatkan di Dewan Pertimbangan Presiden sebagai pemikir yang dapat memberikan pikiran – pikiran konstruktif kepada Presiden untuk menjalankan roda pemerintahan.
Sebagai gantinya Kepala Staf Kepresidenan yaitu Mantan Panglima TNI Jenderal Purn Dr Moeldoka S.IP, karena Pak Moeldoko adalah salah satu jenderal senior yang layak menjadi Menkopolhukam RI dan dan sangat loyal terhadap Presiden dalam menjalankan roda pemerintahan,”tegas Sembiring
Menteri berikutnya berkinerja buruk yang segera di reshhuffle oleh Presiden Joko Widodo adalah Menteri Kesehatan,Menteri Sosial, Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Perdagagan dan beberapa menteri lagi yang kami monitor sangat buruk kinerjanya dalam membantu Presiden guna menyelesaikan persoalan – persoalan bangsa kedepan.
Di tambahkan Sembiring di tengah – tengah Pandemi COVID 19 yang terjadi di Indonesia, kami melihat dari kacamata politik bahwa ada beberapa kelompok di lingkaran istana yang sedang bermain di air keruh untuk menjatukan pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan cara – cara yang tidak elegan.
Oleh sebab itu kami dari Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Pendiri Dan Deklarator Partai Demokrat ( FK – PDPD ) akan terus berada di garda paling terdepan untuk mengawal pemerintahan Presiden Joko Widodo sampai pada akhir pemerintahan yaitu di tahun 2024
Sembiring juga berharap kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bersatu bersama pemerintah dan TNI/POLRI dalam memutus mata rantai penyebaran Covid 19 dari sabang sampai merauke.
Dengan kita bersatu maka kita bersama – sama dapat memutus mata rantai penyebaran Covid 19 yang sangat mengerikan yang melanda negri tercinta Indonesia,”harap Sembiring optimis.
Reporter Sandra Charlotte