Jakarta (Jenderalnews.com) Pada persidangan kasus BTS 4G Bakti Kominfo, terungkap sebuah pengakuan mengejutkan dari seorang saksi mahkota.
Irwan Hermawan, Komisaris PT Solitech Media Sinergy, yang dihadirkan sebagai saksi mahkota, memberikan keterangan bahwa Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo adalah salah satu penerima aliran dana dalam kasus yang tengah bergulir ini.
Fahzal Hendri mencecar Irwan Hermawan terkait pengeluaran dana yang dilakukan untuk mengamankan kasus BTS 4G Bakti Kominfo.
Irwan, yang hadir sebagai saksi mahkota, adalah seorang terdakwa yang bersaksi untuk terdakwa lainnya.
Namun, pengungkapan ini tidak terjadi begitu saja. Awalnya, Irwan Hermawan hanya mengetahui nama “Dito” sebagai penerima aliran dana, tanpa informasi lebih lanjut. Hakim kemudian menanyakan dengan tajam, “Dito apa, Pak? Dito tuh macam-macam.”
Irwan menjawab, “Belakangan saya ketahui namanya Dito Ariotedjo.” Pengungkapan ini membuat perhatian pengadilan semakin terfokus pada sosok Dito Ariotedjo.
Rianto Adam Pontoh, salah satu anggota hakim, memastikan identitas Dito Ariotedjo yang dimaksud oleh Irwan.
Menurut Irwan, Dito Ariotedjo menjanjikan untuk mengamankan kasus BTS 4G Bakti Kominfo. Pertanyaan-pertanyaan terus mengalir, dan Rianto Adam Pontoh ingin tahu lebih lanjut tentang karakteristik fisik Dito Ariotedjo. “Ciri-ciri orangnya apakah tinggi, besar?” tanya Rianto
Irwan menjawab dengan jelas, “Tinggi, besar.”
Kemudian, Rianto Adam Pontoh menegaskan, “Apakah Dito itu adalah Menpora sekarang?”
“Iya, benar,” kata Irwan dengan mantap.
Rianto Adam Pontoh tidak berhenti di situ. Dia ingin memahami lebih lanjut apa yang mungkin menjadi kepentingan Dito Ariotedjo dalam masalah ini.
“Kepentingan apa dia dengan masalah BTS ini, Rp 27 miliar?” tanya Rianto.
Irwan Hermawan menjawab, “Untuk penyelesaian kasus.”
Dengan pengungkapan ini, persidangan kasus BTS 4G Bakti Kominfo semakin kompleks, dengan peran Menpora Dito Ariotedjo yang terungkap sebagai elemen kunci dalam aliran dana yang terkait dengan kasus ini.
Kasus ini terus menjadi sorotan publik dan akan terus dipantau dengan cermat oleh semua pihak yang terlibat. ( Red )